April 26, 2008

Indah Pada Waktunya

Posted in Thought's Box at 4:33 am by justrere

Setiap manusia pasti memiliki mimpi masing-masing yang ingin diwujudkan menjadi nyata. Termasuk mimpi tentang hidup bersama dengan orang yang disayanginya, hingga maut memisahkan. Mungkin akan terdengar melankolis, tapi sejatinya itulah yang kita inginkan sebagai manusia yang dianugerahi dengan cinta, bukan? Mungkin banyak diantara kita yang saat ini sudah memiliki calon pendamping hidup, dan tinggal beberapa langkah lagi mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Kita dan dirinya, calon pasangan hidup kita, sudah merencanakan sebaik mungkin untuk mewujudkan mimpi itu. Berbagai rencana dari A hingga Z telah dirancang demi kesempurnaan mimpi kita. Di tengah jalan, tiba-tiba orang tua kurang sependapat dengan jalan yang kita tempuh dalam mewujudkan mimpi. Mereka bukan tidak setuju dengan mimpi kita, tapi kurang setuju dengan proses yang kita pilih. Saat itu kita rasanya marah, kecewa, semua perasaan sedih berkecamuk di hati. Begitu banyak pertanyaan “kenapa”, “mengapa” berada dalam kepala, saling sahut-menyahut tanpa ada jawaban yang memuaskan. Di sisi lain, kita yakin dengan proses yang kita pilih, tapi juga tak bisa acuh dengan orang tua kita. Kenapa keadaan tidak memihak pada kita, padahal dulu keadaan begitu mendukung mimpi ini. Kita mulai mempertanyakan dimana keadilan Tuhan bagi umatNya. Mulai ragu, apakah Tuhan ada disana untuk mendengarkan pinta pada hambaNya.

Seiring dengan berjalannya waktu, mendung perlahan mulai tergantikan dengan awan cerah. Mulai ada jalan untuk kompromi antara kita dengan orang tua dan keadaan sekitar. Kita mulai bisa melihat dalam kabut tipis yang masih menyelimuti perjalanan ini. Tapi kita tahu, bahwa kita khilaf, sudah berprasangka buruk terhadap Tuhan. Ternyata Tuhan mendengar semua pinta kita. Hanya Tuhan masih menunggu, menunggu kesiapan kita untuk menerima lebih banyak lagi anugerah dan nikmatNya. Mungkin kemarin Tuhan melihat dari atas sana, kita masih belum pantas untuk menerima semua mimpi kita. Dan Tuhan yang paling tahu kapan waktunya kita siap menerima ini semua dan hanya Tuhan yang tahu apa yang paling kita butuhkan bukan saja kita inginkan sementara saja. Karena Tuhan akan menjadikannya indah semua nikmat dan anugerahNya ketika tiba saatnya.

Since YOU Came Into My WORLD

Posted in Poem, Prosa at 4:30 am by justrere

Kau datang tak terduga
Seperti hujan di pagi ini
Sejuk dan lembut
Membasuh hatiku yang kosong

Kau bawa senyum
Kau beri damai
Kau tawarkan kehangatan
Yang selama ini hanya angan

Tak pernah terkira
Hadirmu tlah membiusku
Tak pernah berprasangka
Bayanganmu tlah merasuki jiwaku

Setapak demi setapak
Kau pupuskan ragu yang ada
Menuntunku dengan sayapmu
Ajariku terbang, menjemput asa
Yang dulu hanya ada dalam mimpi

Pintaku pada Sang Pemilik Cinta
Semoga mimpiku dan mimpimu
Akan menjadi mimpi paling sempurna
Dan hanya akan menjadi milik kita…

Pelangi Rindu

Posted in Poem, Prosa at 4:28 am by justrere

Kala kau hadir dalam hari-hariku
Ku tak bergeming
Saat kamu tawarkan asa yang ku rindu
Ku masih ragu…

Kau tak pernah menyerah atasku
Perlahan, tapi pasti
Kau berikan senyuman
Kau berikan tawa
Dalam setiap malam-malamku

Duniaku menjadi berwana-warni
layaknya pelangi ketika hujan turun
kau sirami hati ini
dengan peluh cintamu

Kau bawa diri ini
terbang ke dalam relung hatimu
Kau bawa jiwa ini
merasakan kehangatan cinta

Meski terbentang jarak,
Memendam pelangi rindu
Hanya satu yang pasti
mereguk Asa kita, ‘tuk selalu bersama

-dibuat untuk dirinya disana yang sedang merenda kasih dan rindu dengan pujaan hatinya. semoga dapat sedikit terhibur 🙂 –

(masih) Menantimu disini…

Posted in Poem, Prosa at 4:26 am by justrere

Menyusuri hangatnya pasir
Sehangat pelukanmu padaku
Masih jelas terasa
Tapi bayangmu tlah berlalu
Bersama ombak pantai

Waktu kian berlalu
Tinggalkan Ku menepi
Ku hanya menanti
Bayangmu dalam mimpiku

Rindu ini bagai panah
Yang membunuhku perlahan
Tanpa pernah tahu
Kapan datangnya waktu
Asamu menjemput sisa jiwaku

12 Agustus 2007, 17.01 WIB, Mosque depan Kantor Klampis

-Kemarin menemukan puisi ini. Saya simpan disini, agar tidak tercecer 🙂 –